Kudus kota kecil di Jawa Tengah dan bagian utara dari kota tersebut dikenal sebagai Kota Santri. Sebutan itu memang beralasan sebab dari banyaknya pondok pesantren yang ada di kota ini dan terlihat tidak kurang dari ratusan pondok pesantren di Kabupaten Kudus, yang tersebar di sembilan kecamatan.
Memang tak bisa dipungkiri kota yang dapat julukan kota kretek ini juga dikenal sebagai kota pencetak ahli Quran. Akan tetapi banyak dari pondok-pondok yang berlokasi disebagaian daerah kudus ini mengajarkan dedikasi keilmuan baik agama maupun ilmu kehidupan umum.
Dedikasi keilmuan yang berprinsip keagamaan anataralain;
- Al-Quran, (Ilmu Tajwid, Ilmu Tafsir, Hifdlon, Tafsir Ahkam),
- Al-Hadits (Mustholah Hadits, Shohih Bukhori, Bulughul Maram),
- Tauhid (Aqidah Ahlak),
- Syari’ah (Fiqh, Ushul Fiqh, Ilmu Mawaris, Masailul Fiqh),
- Bahasa Arab (Muhawarah, Nahu, shorof, I’rob, Bayan, Badi, Ma’ani, Balaghoh, dan Mantiq),
- Tarikh Islam (Sejarah Islam) dan lain-lain.
Sepertihalnya Pondok Pesantren Putri Asyariyyah Kudus yang berlokasi di perempatan sucen sebelah utara menara kudus ini diantara pondok pesantren salafi yang juga mengajarkan dedikasi keilmuan-keilmuan tersebut.
Jumlah santri yang kebanyakan usia SLTP/MTS hingga SMU/MA ini memang banyak dari kalangan peserta didik sekolah umum di lingkungan dekat dengan ponpes seperti, Banat, SMK2, Alam’ruf dan lain sebagainya.
Pondok tersebut di asuh oleh Hj. Qomariyah Hasan dan proses pendidikannya dijalankan oleh putra-putri beliau yang antaralian Ustdz. Khusnul putri dari Romo KH. Mangkli Magelang, suaminya Ky. Syaiful beserta adik dan kerabat dari ustadz. khusnul.
0 komentar :