seputarmetrokudus. Kudus, 4 mei 2018 sekilas atas tokoh yang satu ini adalah fenomenal baik sebagai mantan Bupati (2003-2008), Ahli Agama, dan juga Aparat Sipil Negara (ASN) beliau adalah Habib Ir. Mohamad Tamzil Al-Jufri. MT.
H. Tamsil ketika menjabat Bupati Kudus periode 2003 - 2008 banyak
perubahan yang dilaksanakan oleh beliau baik dari segi infrasetruktur, bidang Olahraga, bidang Pertanian, dan juga bidang Pendidikan. Gebrakan bantuan yang diberikan kepada guru madrasah, GTT dan PTT, tiap tahun, bahkan
di sekolah negri beliau membuka guru bantu alokasi APBN dan juga Guru Honda yang dibiayai APBD hingga di tahun 2005 guru
yang di biayai APBD juga bisa terkafer sebagai CPNSD.
Diakhir masa jabatan beliau terganjal kasus bloggrent APBN yang di alokasikan di dinas pendidikan berupa bantuan laborat bahasa dengan kesalahan administrasi oleh dinas pendidikan hingga citra beliau beserta pejabat dinas pendidikan terganjar harus menghuni prodeo.
Kesalahan laporan administrasi oleh dinas pendidikan tersebut juga diakui oleh beliau dan beliau minta maaf selaku mantan bupati sebagai pemimpin pemerintahan di kabupaten Kudus pada saat itu, yang mungkin kasus tersebut juga bisa menimpa pemimpin pemerintah daerah yang lain.
Maka dengan latar belakang kelengahan dan kesalahan tersebutlah beliau berharap akan mengabdikan sepenuhnya kepada Kudus dengan tanggung jawab yang maksimal pada bursa pencalonan Bupati tahun ini.
Diakhir masa jabatan beliau terganjal kasus bloggrent APBN yang di alokasikan di dinas pendidikan berupa bantuan laborat bahasa dengan kesalahan administrasi oleh dinas pendidikan hingga citra beliau beserta pejabat dinas pendidikan terganjar harus menghuni prodeo.
Kesalahan laporan administrasi oleh dinas pendidikan tersebut juga diakui oleh beliau dan beliau minta maaf selaku mantan bupati sebagai pemimpin pemerintahan di kabupaten Kudus pada saat itu, yang mungkin kasus tersebut juga bisa menimpa pemimpin pemerintah daerah yang lain.
Maka dengan latar belakang kelengahan dan kesalahan tersebutlah beliau berharap akan mengabdikan sepenuhnya kepada Kudus dengan tanggung jawab yang maksimal pada bursa pencalonan Bupati tahun ini.
Gelar Habib yang melekat pada beliau merupakan gelar Ahlul Bait adalah keturunan suci Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wassallam yang memiliki ikatan nasab, mereka adalah keturunan Fathimah
sampai hari kiamat. jika dilihat dari kopian nasab atau dzuriyah yang diperoleh bahwa beliau adalah bani atau garis anak keturunan dari Umu Fatimah dengan Sayidina Ali sahabat rasululullah di lanjutkan kepada Zaein - Muhamad - Mahmud - hingga beliau Muhamad Tamzil. Data kopian yang diperoleh bertandakan atau bersetempel maqobatul asrof alqubro yaitu majlis yang menjaga dzuriyah nabi yang ada di Indonesia.
Ahlul bait Rasulullah memiliki ikatan nasab, mereka adalah keturunan Fathimah
sampai hari kiamat Demikian yang dijelaskan Imam Nawawi dalam Syarh Al-Muhadzdzab.
Begitu juga H. Tamsil masih menjaga silaturahmi baik dengan para kiyai maupun dzuriyahnya sehingga banyak dari dokumentasi tentang beliau yang menunjukan aktifitasnya bertemu dengan para tokoh ulama seperti KH. Syakroni A. dan juga para habaib baik di Kudus, Jawa Tengah, maupun di Jakarta.
Apalagi keberadaan beliau yang akan ikut meramaikan bursa pencalonan kepala daerah di kabupaten kudus maka belaiau juga mengajak Bp. H. Hartopo untuk bersilaturahmi dengan para tokoh masyarakat tersebut.
Diriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda, “Didiklah
anak-anak kalian untuk tiga hal; mencintai nabi kalian, mencintai Ahlul
Baitnya dan membaca Al-Qur`an, karena para penghafal Al-Qur`an itu
berada di bawah naungan Allah pada hari tiada naungan lain selain
naungan-Nya, bersama para nabi dan orang-orang pilihan-Nya.”
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda,
أَحِبُّوا اللَّهَ لِمَا يَغْذُوكُمْ مِنْ نِعَمِهِ وَأَحِبُّونِي بِحُبِّ اللَّهِ وَأَحِبُّوا أَهْلَ بَيْتِي بِحُبِّي
“Cintailah Allah karena nikmat yang diberikan kepada kalian
cintailah aku karena kecintaan (kalian) kepada Allah, dan cintailah
Ahlul Baitku karena kecintaan (kalian) kepadaku.” Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wassallam bersabda, “Segala sesuatu ada asasnya, dan asas islam
adalah mencintai Rasulullah dan ahli baitnya.”
Allah Subhanahu Wata’ala mensyariatkan untuk mendoakan Ahlul Bait dalam tasyahud ahkhir setiap kali shalat menurut Madzhab Syafi’iyah, itu sudah cukup menunjukkan kemuliaan mereka.
Bahkan Imam Asy-Syafi’i pernah bersyair;
Wahai Ahlul Bait Rasulullah, mencintai kalian…
Kewajiban dari Allah dalam Al-Qur`an yang Ia turunkan
Siapa yang tidak membaca doa shalawat untuk kalian, tidak ada shalat baginya
Itu sudah cukup menunjukkan agungnya kemuliaan kalian
Kewajiban dari Allah dalam Al-Qur`an yang Ia turunkan
Siapa yang tidak membaca doa shalawat untuk kalian, tidak ada shalat baginya
Itu sudah cukup menunjukkan agungnya kemuliaan kalian
Abu Bakar Ash-Shiddiq RA berkata, “Demi Dzat yang jiwaku berada di
tangan-Nya, kerabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam lebih aku
cintai melebihi kerabatku sendiri.”
Abu Bakar juga berkata, “Muliakanlah Ahlul Bait Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam.”
Abu Bakar juga berkata, “Muliakanlah Ahlul Bait Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam.”
Imam Abdullah Al-Haddad bersyair dalam Kitab At-Tâ`iyah Al-Kubrâ;
Keluarga Rasulullah adalah keluarga suci
Mencintai mereka hukumnya fardhu
Mereka adalah para pembawa rahasia setelah nabi mereka
Dan para pewarisnya adalah pewaris-pewaris terbaik
Mencintai mereka hukumnya fardhu
Mereka adalah para pembawa rahasia setelah nabi mereka
Dan para pewarisnya adalah pewaris-pewaris terbaik
Diriwayatkan secara marfu’ dari Abu Sa’id Al-Khudri, “Ada
tiga kesucian Allah, barangsiapa memelihara ketiganya, Allah akan
menjaga agama dan dunianya dan barangsiapa tidak memelihara ketiganya,
Allah tidak akan menjaga dunia dan akhiratnya; kesucian islam,
kesucianku dan kesucian kerabatku.”
Barangsiapa memelihara ketiga kesucian itu, ia telah naik di atas
perahu keselamatan, dan siapa yang tidak menjaganya, ia ketinggalan
perahu keselamatan.
Syaikh Imam Abdullah Al-Haddad bersyair;
Ahlul Bait Al-Musthafa nan suci
Mereka adalah jaminan aman bumi, maka ingatlah
Mereka laksana bintang-bintang yang terang
Seperti dijelaskan dalam kitab-kitab sunan
(Mereka laksana) perahu keselamatan kala…
Engkau takut pada badai taufan semua gangguan
Selamatkan dirimu di dalamnya, jangan tertinggal
Mereka adalah jaminan aman bumi, maka ingatlah
Mereka laksana bintang-bintang yang terang
Seperti dijelaskan dalam kitab-kitab sunan
(Mereka laksana) perahu keselamatan kala…
Engkau takut pada badai taufan semua gangguan
Selamatkan dirimu di dalamnya, jangan tertinggal
Berpegang teguhlah pada (agama) Allah dan mintalah pertolongan. (Dinukil dari Kitab Bahjatuth Thalibin karya Al-Faqih Al-Muhaqqiq Zen bin Ibrahim bin Sumaith)
Sumber:
http://www.kuduskab.go.id/p/107/periodesasi_bupati_kudus
https://www.hidayatullah.com/artikel/tsaqafah/read/2015/06/10/71618/mencintai-ahlul-bait-rasulullah-adalah-ciri-ahlus-sunnah.html
Komentar saya tidak usah berbohong dan berbuat Kafir dari pada kejahatan mending
BalasHapusKita Jujur,Ikhlas dan Rukun.