seputarmetrokudus. Kudus, 30 Mei 2018 menjadi inspirasi tersendiri bangunan menara seperti candi di tengah-tengah kota kudus dan berdiri disampinya masjid yang megah, dialah Masjid Menara Kudus didirikan oleh Sunan Kudus – Masjid
menara kudus didirikan oleh Sunan Kudus pada tahun 1549 Masehi atau tahun 956
Hijriyah. Konon bangunan ini menggunakan bahan batu Baitul Maqdis dari
Palestina sebagai batu pertama. Masjid Menara Kudus terletak di di Desa Kauman,
Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Masjid ini terkenal unik, karena
bentuknya lain dari yang lain, mengapa? Karena masjid ini memiliki menara yang
serupa dengan bangunan candi.
Oleh karenanya masjid ini dapat mengingatkan kita pada
sejarah masuknya Islam ke tanah Jawa yang tidak lepas dari peran Wali Sanga,
khususnya Sunan Kudus. Masjid Kudus ini merupakan perpaduan seni antara budaya
Islam dan Hindu. Berdirinya Menara Kudus tidak lepas dari peran Sunan Kudus
sebagai pendiri dan pemrakarsanya. Sebagaimana para Wali Sanga lainnya, Sunan
Kudus memiliki cara yang amat bijaksana dalam dakwahnya.
Beliau mampu melakukan adaptasi dan pribumisasi ajaran Islam
di tengah masyarakat yang telah memiliki budaya maupun dengan mayoritas
beragama Hindu dan Buddha. Percampuran budaya Hindu dan Buddha dalam dakwah
yang dilakukan Sunan Kudus salah satunya dapat kita lihat pada gambar masjid di
atas.
Arsitektur Masjid
Masjid Menara Kudus memiliki 5 buah pintu sebelah kanan, dan
5 buah pintu sebelah kiri. Semua jendelanya ada 4 buah. Pintu besar terdiri
dari 5 buah, dan tiang besar di dalam masjid yang berasal dari kayu ada 8 buah.
Namun, masjid ini tidak sesuai aslinya, lebih besar dari semula karena pada tahun
1918-an telah direnovasi. Di dalamnya terdapat kolam masjid. Kolam yang
merupakan padasan tersebut merupakan peninggalan kuno dan dijadikan sebagai
tempat berwudhu.
Di dalam masjid terdapat 2 buah bendera, yang terletak di
kanan dan kiri tempat khatib membaca khutbah. Di serambi depan masjid terdapat
sebuah pintu gapura yang biasa disebut oleh penduduk sebagai Lawang Kembar
(Pintu Kembar). Di dalam kompleks masjid juga terdapat pancuran untuk wudhu
yang berjumlah delapan buah. Di atas pancuran tersebut diletakkan arca. Jumlah
8 pancuran konon mengadaptasi keyakinan Buddha, yaitu Delapan Jalan Kebenaran
atau Asta Sanghika Marga.
Ketinggian Menara
Menara Kudus memiliki ketinggian sekitar 18 meter dengan
bagian dasar berukuran 10 x 10 meter. Di sekeliling bangunan dihias dengan
piring-piring bergambar, semuanya berjumlah 32 buah. Dua puluh buah di
antaranya berwarna biru serta berlukiskan masjid, manusia dengan unta, dan
pohon kurma. Sementara itu, 12 buah lainnya berwarna merah putih berlukiskan
kembang.
Di dalam menara terdapat tangga yang terbuat dari kayu jati
yang mungkin dibuat pada tahun 1895 Masehi. Bangunan dan hiasannya jelas
menunjukkan adanya hubungan dengan kesenian Hindu Jawa. Karena bangunan Menara
Kudus itu terdiri dari 3 bagian utama, yaitu : kaki, badan, dan puncak
bangunan. Menara ini dihiasi pula antefiks atau hiasan yang menyerupai bukit
kecil.
Kaki dan badan menara dibangun dan diukir dengan tradisi
Jawa-Hindu, termasuk motifnya. Ciri lainnya bisa dilihat pada penggunaan
material batu bata yang dipasang tanpa perekat semen. Teknik konstruksi
tradisional Jawa juga dapat dilihat pada bagian kepala menara yang berbentuk
suatu bangunan berkonstruksi kayu jati dengan empat batang saka guru yang
menopang dua tumpuk atap tajug.
Sumber:
https://situsbudaya.id/689-2/
0 komentar :