Seputarmetrokudus. Kudus, 19 Juni 2018 banyaknya berita di jejaring sosial ataupun di media
informasi kabupaten Kudus mengenai hasil survei. Idiealnya para calon Bupati
dan Wakilnya tidak merasa terganggu dari hasil survei tersebut.
Survei akan elektabilitas kandidat Pilbub merupakan sebuah keniscayaan
sebagai referensi bagi pemilih dalam menggunakan hak pilihnya menentukan calon
bupati dan wakil pilihannya. Akan tetapi pelaksanan survei juga harus
dipertanyakan elektabilitasnya juga termasuk netralitas yang harus di jaga oleh
lembaga tersebut. Survei akan kandidat bupati Kudus dan wakilnya yang
dikeluarkan sejumlah lembaga survei dari manapun. Terutama hasil survei yang
bermunculan menjelang hari pemungutan suara tanggal 27 Juni 2018 yang akan
datang seolah dipertanyakan netralitasnya.
Survei itu kan cuma perkiraan dan hasil surveipun dengan final perhitungan
akhir juga banyak yang meleset atau keliru,"lembaga survei tidak bisa
mewakili hasil akhir karena memiliki margin of error. contoh halnya hasil
survei dari para facbooker, simpatisan para calon atau lembaga survei
independent. Baik menggunakan metode acak bertingkat atau multistage random
sampling pada tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sekitar 2,83
persen.
Semua lembaga survei ada sekian persen yang belum menentukan pilihan.
Semua lembaga survei juga belum mesti tau siapa yang menang karena semua masih
margin eror. Jadi ya para calon perlu perjuangan sampai detik-detik
terakhir," hingga bisa meyakinkan para pemilih mengiring suara mencapai
kemenangan.
0 komentar :