Sabtu, 10 Februari 2018

Cara Bangun Branded

Seputar Metro Kudus     Februari 10, 2018    

Apa Itu Brand?

Secara singkat kita bisa mengartikan brand sebagai gambaran besar perusahaan dan juga diri Anda sendiri. Orang tidak akan melihat brand sebagai logo, gambar, tulisan, font, dan warna. Yang mereka lihat adalah orang dibalik brand itu, gaya mereka berbisnis, dan apa yang membuat mereka berbeda. Anda bisa membentuk brand di pasaran menjadi baik atau semakin dikenal banyak orang. Namun, Anda tidak bisa mengatur impresi orang lain. Jadi, membuat brand harus didukung dengan konsistensi di dalam perusahaan atau di luar perusahaan.

Cara Membangun Brand

Untuk membangun brand sendiri dari nol, simak cara lengkapnya di bawah ini dengan saksama:
1. Mengetahui Target Pasar
Sebelum memutuskan untuk membuat produk dan menciptakan brand sendiri, ketahui dahulu target pasar. Kalau Anda tidak mengetahui target pasar yang pas dan asal buat brand saja, produk yang dijual tidak akan laku. Bahkan apa yang Anda lakukan akan sia-sia.
Jadi, sebelum membuat brand pastikan dahulu target pasarnya. Setelah itu analisis apakah target pasarnya banyak dan kemungkinan untungnya tinggi. Jika ya, cari tahu kompetitor yang sudah ada. Dari sana Anda bisa melakukan branstorming untuk membuat brand yang unik dan mampu bersaing dengan pesaing.
2. Mencari Nama yang Pas
Nama yang pas akan mengisyaratkan perusahaan dan produk secara menyeluruh. Kalau Anda asal membuat nama untuk brand, orang lain akan merasa aneh begitu mendengar atau membaca namanya. Jadi, jangan asal comot dan usahakan memiliki filosofi yang kental berkaitan dengan apa yang sedang Anda bangun.
Nama yang Anda pilih nantinya akan digunakan untuk berbagai keperluan. Misal pembuatan logo untuk brand, alamat web, blog, atau media publikasi online lainnya. Karena banyak sektor akan menggunakan nama ini, pastikan namanya benar-benar pas bagi Anda dan orang lain. Coba lakukan uji coba ke orang terdekat dengan memberi tahu nama dan filosofinya. Brand akan menjadi aset selamanya, kalau sampai salah membuat nama, Anda akan menyesal.
3. Membuat Logo Brand
Setelah memiliki nama yang tepat, Anda harus membuat logo atau ikon untuk brand yang sedang dibangun. Kalau Anda tidak bisa membuat desain sendiri, buatlah konsepnya saja. Selanjutnya sewa desainer tepercaya untuk membuatkan logo dan ikon yang pas untuk brand.
Dalam membuat logo dan ikon, Anda harus memperhatikan font dan warna. Font dan warna akan berhubungan langsung dengan brand atau produk yang dihasilkan. Misal Anda sedang membuat brand pakaian distro dengan target anak muda, laki-laki, dan berusia 18-29 tahun. Kalau logonya pink atau warna feminin lain tentu tidak akan nyambung.
4. Membuat Slogan
Slogan akan memudahkan seseorang mengingat brand atau produk yang sedang Anda bangun. Kita ambil contoh slogan dari beberapa brand ternama seperti miliki e-commerce JD.ID. Mereka menggunakan slogan: “JD.ID Dijamin Ori”.
Dengan hanya mendengar slogan ini saja masyarakat akan langsung paham dan ingat dengan brand e-commerceini. Anda harus mampu membuat slogan yang mudah diingat oleh orang lain. Slogan juga akan menjadi kekayaan intelektual sehingga orang lain tidak akan bisa menirunya.
5. Terus Lakukan Evolusi
Tugas Anda saat membuat brand adalah mempertahankan konsistensinya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Anda harus melakukan evolusi baik dari sisi desain logo atau font dan tagline. Lakukan perubahan pada periode tertentu brand bisa sejalan dengan zaman.
Itulah beberapa cara membuat brand sendiri. Perlu diingat, setelah brand tersebut jadi bukan berarti tugas Anda sudah selesai. Ada tahapan selanjutnya yang juga perlu untuk diingat, yaitu mendaftarkan brand tersebut ke Dirjen Kekayaan Intelektual agar sah di mata hukum. Semoga cara di atas bisa membantu Anda dalam menciptakan brand terbaik. Semoga bermanfaat!

Related Posts

0 komentar :

© 2011-2014 Seputar Metro Kudus. Designed by Bloggertheme9. Powered by Blogger-seputarmetro.kudustop1.